Dirgahayu Indonesia ke 76 - SMP Cendekia Ambon

DIRGAHAYU INDONESIAKU






 Pahlawan Tak Dikenal

Karya: Toto Sudarto Bachtiar

Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring
Tetapi bukan tidur, sayang
Sebuah lubang peluru bundar di dadanya
Senyum bekunya mau berkata, kita sedang perang

Dia tidak ingat bilamana dia datang
Kedua lengannya memeluk senapang
Dia tidak tahu untuk siapa dia datang
Kemudian dia terbaring, tapi bukan tidur sayang

wajah sunyi setengah tengadah
Menangkap sepi padang senja
Dunia tambah beku di tengah derap dan suara merdu
Dia masih sangat muda

Hari itu 10 November, hujan pun mulai turun
Orang-orang ingin kembali memandangnya
Sambil merangkai karangan bunga
Tapi yang nampak, wajah-wajahnya sendiri yang tak dikenalnya

Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring
Tetapi bukan tidur, sayang
Sebuah peluru bundar di dadanya
Senyum bekunya mau berkata : aku masih sangat muda.



Diponegoro

Karya Chairil Anwar

Di masa pembangunan ini tuan hidup kembali

Dan bara kagum menjadi api

Di depan sekali tuan menanti

Tak gentar, lawan banyaknya seratus kali

Pedang di kanan keris di kiri

Berselempang semangat yang tak bisa mati

Maju

Ini barisan tak bergenderang bepalu

Kepercayaan tanda menyerbu

Sekali berarti sudah itu mati

 

Maju

Bagimu negeri menyediakan api

Punah di atas menghamba

Binasa di atas ditindas

 

Sungguh pun dalam ajal baru tercapai

Jika hidup baru merasai

 

Maju

Serbu

Serang

Terjang.


SMP CENDEKIA AMBON

0 comments:

Posting Komentar